Selasa, 14 Oktober 2014

Apa itu Pertanian Kearifan Lokal ?



Oke sekarang saya akan fokus pada program studi saya yaitu Agribisnis. Kali ini tema bahasan kita yaitu Pertanian Kearifan Lokal. Setelah saya membaca beberapa alamat website dan blog akhirnya saya menemukan inspirasi untuk menulis.
Semakin bertambahnya jumlah penduduk suatu negara maka akan bertambah pula jumlah konsumsi berupa kebutuhan pangan dari negara tersebut.Untuk mengatasi hal tersebut maka harus mengoptimalkan proses produksi mulai dari pengolahan lahan hingga pasca panen detengah semakin sempitnya lahan pertanian. Salah satu cara untuk mengoptimalkan proses prodeuksi yaitu dengan kearifan lokal.
Apa iti kearifan lokal ??? 


Pengertian kearifan lokal menurut beberapa ahli, yaitu :
1.     Kearifan lokal merupakan pengetahuan lokal yang sudah demikian menyatu dengan sistem kepercayaan, norma dan budaya dan diekspresikan di dalam tradisi dan mitos yang dianut dalam waktu yang cukup lama ( Sunaryo dan Laxman (2003).
2.     Kearifan lokal atau kearifan tradisional yaitu semua bentuk keyakinan, pemahaman atau wawasan serta adat kebiasaan atau etika yang menuntun perilaku manusia dalam kehidupan di dalam komunitas ekologis Menurut Keraf (2002).

Setelah membaca saya jadi mengerti bahwa Pengetahuan lokal merupakan hal yang penting dan ternyata bisa menjadi salah satu solusi mengatasi dampak perubahan iklim disektor pertanian terutama dalam mengatasi krisis pangan..Sebuah penelitian terbaru dari International Institute for Environment and Development (IIED) mengungkapkan kearifan lokal yang diajarkan turun temurun telah menuntun masyarakat tradisional yang terbelakang sekalipun mampu bertahan menghadapi perubahan iklim. Praktek-praktek tradisional itu disesuaikan dengan ketinggian tempat, jenih tanah, curah hujan dan sebagainya yang kesemuanya mendukung keberlanjutan lingkungan.
Para petani telah terbiasa menggunakan tanaman lokal untuk mengendalikan hama dengan cara memilih varietas tanaman yang mampu mentolerir kondisi ekstrim seperti kekeringan dan banjir, menanam beragam tanaman untuk menghadapi ketidakpastian di masa depan. Pemuliaan varietas jenis baru secara lokal ini dilakukan berdasarkan ciri-ciri kualitas yang melindungi keanekaragaman hayati.
Varietas benih lokal yang telah dikembangkan secara lokal lebih cocok dengan kondisi lokal yang berlaku -seperti tanah dan hama- bahkan dengan perubahan iklim seperti kekeringan.

"Pengetahuan lokal, tanaman dan praktek-praktek manajemen sumber daya merupakan elemen penting dari kemampuan adaptasi lokal," kata Doris Mutta, peneliti senior di Institut Penelitian Kehutanan Kenya.
Metode pertanian yang dipraktekkan oleh nenek moyang diberbagai komunitas masyarakat adat termasuk di Indonesia hanya berfokus pada apa yang diberikan alam pada mereka berupa berbagai jenis tanaman seperti kopi, kayu manis dan berbagai tumbuhan liar lainnya sudah cukup untuk kebutuhan masyarakat saat itu.
Contoh :
1.     Penggunaan Ruang dalam Masyarakat Baduy
Penggunaan ruang dalam masyarakat Baduy secara umum dibagi kedalam tiga zona, yaitu: Zona Bawah sebagai pemukiman, Zona Tengah digunakan untuk bercocok tanam dan Zona Atas digunakan sebagai hutan belantara dan tempat pemujaan (Syarif Muis, 2010)
2.     Sistem Perladangan Masyarakat Baduy
Menurut orang baduy atau orang Kanekes, sistem berladang mereka adalah dengan tidak melakukan perubahan besar-besaran terhadap alam, tetapi mengikuti alam yang ada. Sistem pengairan tidak menggunakan irigasi tetapi mengandalkan air hujan, karena dalam kepercayaan mereka ada larangan penggunaan air sungai untuk keperluan penanaman tanaman diladang. (Syarif Muis, 2010)
3.     Pelestarian hutan mangrove
Hutan mangrove yang tumbuh dipinggiran pantai (laut) sangat bermanfaat untuk terus dikembangkan dan dilestarikan karena tanaman ini dapat menyimpan carbon dan juga dapat menahan ketinggian air laut.
Sumber :








3 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. Assalamu'alaikum Wr. Wb
    Menurut saya postingan saudara sangat membantu. Isinya lengkap dan berasal dari sumber yang kredibel. Namun, dalam penulisannya perlu diperhatikan karena terdapat beberapa kata salah tulis. Misalnya pada paragraf pertama, salah tulis pada kata 'detengah', 'prodeuksi'. Terimakasih
    Wassalamu'alaikum Wr. Wb

    BalasHapus
  3. walaikumsalam timor, terima kasih atas kritiknya , sangat membangun... :)

    BalasHapus